Perempuan Paling Merana mengikuti kisah Sasmita, seorang wanita muda yang tampak biasa di permukaan, namun menyimpan luka batin yang dalam akibat trauma masa kecil dan pengalaman pahit dalam kehidupannya. Ia mengalami tekanan mental yang kompleks, yang semakin diperparah oleh lingkungan sosial yang tidak berpihak padanya.
Cerita berkembang secara lambat dan penuh nuansa psikologis, memperlihatkan pergulatan batin Sasmita dalam menghadapi rasa bersalah, penolakan, dan keterasingan. Ia kerap berhalusinasi, dan batas antara kenyataan dan ilusi mulai kabur.