Di balik jeruji besi, Jeong-hye dan para narapidana wanita lainnya menemukan harapan melalui musik. Dengan membentuk paduan suara, mereka berjuang untuk kompetisi nasional—satu-satunya kesempatan bertemu keluarga yang dirindukan. Air mata, tawa, dan nada-nada indah bersatu dalam , mengingatkan kita bahwa bahkan di tempat tergelap, manusia tetap merindukan harmoni. Maukah kau mendengar lagu yang menyatukan jiwa-jiwa yang terluka?